Senin, 05 November 2012

Manchester United Squad 2012/2013


"Manchester United Squad 2012/2013"

Cerpen


Meraih cita-cita

Oleh: Muhammad Ragil Trireza Ramadhan

Di pagi hari ini seperti biasanya Joko bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.Joko sekarang duduk dikelas satu Sekolah Dasar . Sekolah Joko tidak terlalu jauh dari rumahnya, hanya sekitar 10 menit dengan berjalan kaki sudah bisa sampai ke sekolah Joko.
 “Mak Joko berangkat sekolah dulu ya” teriak Joko kepada Ibu nya yang sedang mencuci pakaian dibelakang.
”Iya Nak hati-hati ya” Jawab ibu Joko. Joko pun langsung pergi bersama teman-temannya yang sudah menuggu diluar.Sesampainya di sekolah Joko langsung duduk sambil berbincang –bincang dengan temannya tentang cita-cita mereka nanti jika sudah dewasa.”Woy Japrak lo mau jadi ntar klo udah gede ”Tanya Joko kepada Japrak salah satu temannnya. “Gua pengen jadi petinju kalo udah gede”Jawab Japrak.
“kenapa lo mau jadi petinju ?” Tanya Joko. “gua pengen jadi petinju karena gua pengen nonjokin muka orang. Teng… bel pun berbunyi dengan sangat keras, dan murid-murid langsung mempersiapkan diri untuk belajar.Guru pun bertanya kepada Joko “Joko kamu kalo udah gede nanti mau jadi apa nak? “gak tau bu “ jawab Joko dengan lantang.”loh kok gak tau sih kamu harus punya cita-cita ya” kata Ibu Guru “Iya bu nanti Joko pikirin deh mau jadi apa”.
Bel pulang sekolah pun berbunyi Joko dan teman-temannya langsung tancap gas menju rumah mereka masing-masing. Assalamualaikum Mak…? Kata Joko  “Walaikumsalam belajar apa tadi nak sekolah nya? tanya Ibu,”mmm…. Tadi Joko ditanya sama Ibu guru mak katanya mau jadi apa nanti kalo udah gede ? ”trus Joko jawab apa?”Tanya Ibu lagi “Joko jawab gak tau bu,tapi menurut Joko nanti klo udah gede mau jadi gede lah.Jawab Joko dengan percaya diri. “maksudnya itu Joko gede nanti mau jadi apa? Misalnya mau jadi dokter,pemain bola,polisi’Jawab Ibu. Terdengar teriakan dari luar rumah “Joko maen bola yok!”
“Bu Joko maen bola dulu ya Assalamualaikum” “Walaikumsalam” Jawab Ibu.
Mereka pun pergi kelapangan yang ada di desa mereka, dan Joko bermain diposisi kiper.Joko sangat ahli bermain bola terutama menjadi kiper, karena kemampuannya itu Joko melanjutkan sekolahnya itu ke sekolah sepakbola yang ada di kota,dan dia mendapatkan halangan dari Ibunya karena biaya untuk sekolah di kota itu harus mengeluarkan uang yang cukup besar untuk bisa sekolah disana.
Tetapi Joko tetap berusaha untuk mendapatkan uang agar Joko bisa bersekolah di sekolah sepakbola yang ada di kota.Sampai-sampai dia menghalalkan segala cara yaitu dengan berjudi.
Padahal dia tahu kalau judi itu haram, menurut Rhoma Irama judi itu adalah awal dari kemiskinan.Benar saja bukannya meraup keuntungan tetapi Joko malah dapat kerugian sejak saat itu dia tidak ikut lagi judi seperti itu lagi.
Kabar gembira pun dating dari pamannya yang berdai di kota, dan pamannya itu mau membiayai Joko untuk sekolah di sekolah sepakbola yang ada di kota tersebut.”Alhamdulillah ya Allah kau telah memberiku kesempatan ini” Kata Joko setelah ia melaksanakan sholat subuh di masjid dekat rumahnya. Joko dibangunkan pamannya dari tempar tidurnya.”Ayo Joko siap-siap kita mau berangkat sebentar lagi.”Siap paman”Jawab Joko. Joko pun langsung bersiap-siap untuk berangkat ke kota untuk sekolah disana.Setelah tiba di kota Joko beserta pamannya langsung pergi ke sekolah sepakbola itu dan langsung mendaftarkan Joko agar ia bisa bersekolah disana.
Joko sekarang baru menemukan jawaban pertanyaan dari gurunya itu “Aku ingin menjadi kipper yang hebat dan dapat membela tanah air ini di ajang sepakbola.” Joko berlatih dengan sangat keras agar dia bisa mencapai cita-citanya itu, benar saja dengan doa dari kedua orang tua nya, dan usahanya dia sekarang dapat membela tanah air di ajang sepakbola yaitu dengan menjadi kipper Tim Nasional Indonesia,namun pada saat debut nya itu bersama Tim Nasional Indonesia dia harus mendapatkan kecelakaan saat inigin menangkap bola kepalanya terbentur tiang gawang dan harus dibawa ke RS terdekat.Setelah kejadian itu dia memutuskan untuk pensiun menjadi pemain sepak bola.Joko sangat sedih karena dia harus pensiun dari sepakbola,tetapi dia tidak langsung menyerah, dia berpikir untuk membuat sekolah sepakbola dan dia beri nama Joko Academy. Tamat